Motivasi Calon Mahasiswa Peternakan
NIAT
DAN MOTIVASI KULIAH
DI
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
Melalui
tulisan ini saya ingin mencurahkan semua isi hati ini tentang kegiatan perkuliahan
di bidang peternakan yang sedang ditempuh pada saat sekarang ini. Berikut telah
kami rangkum secara ringkas, padat, dan jelas semuanya menjadi sebuah cerita singkat
berbentuk Niat dan Motivasi untuk kuliah di Prodi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala :
Niat
saya :
Ingin
menjadi sarjana peternakan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Universitas
terakreditasi A di Aceh tempat asal dan tanah kelahiran Ayahanda saya.
Motivasi
saya : Selama Perut manusia itu masih menghadap
kedepan maka selama itu pula manusia akan selalu dan senantiasa membutuhkan makanan
terutama protein-hewani untuk bertahan hidup dan berkembang.
Awal kisah kami mulai dari sebuah
perkenalan singkat tentang diri pribadi penulis, nama saya Khairu Hasliansyah,
saya lahir di Jambi pada tanggal 25 maret 1998. Saya berdarah keturunan orang
Aceh dan Jambi, karena ayahanda saya berasal dari Aceh tepatnya dari Aceh
Tengah, Takengon, Gayo dan ibunda saya berasal dari Provinsi Jambi yakni orang
melayu.
Dahulunya, ketika saya
masih kecil sekitar berumur 6 tahun yakni kira-kira kelas 1 SD/Sederajat di MIN
1 Bebesen, saya pernah bercita-cita ingin menjadi seorang bapak Polisi, karena
saya melihat begitu amat teramat gagahnya baju yang dikenakan para Polisi-Polisi
yang berbaris rapi itu, angan-angan itu bertahan hingga sampai saya duduk di
bangku kelas 6 MIN/SD, kemudian semenjak saya menduduki bangku SLTP/Sederajat hati
saya berpindah hendak menjadi seorang Guru, karena saya menilai Guru adalah
salah seorang sosok pahlawan hebat tanpa tanda jasa.
Cita-cita dan angan-angan
saat MIN itu kemudian terkubur jauh ke dalam lubuk hati yang paling dalam sebab
saya sadar bahwa menjadi Polisi itu tidak semudah dengan membalikkan telapak
tangan dan tidak semudah yang saya bayangkan, kita dituntut harus kuat, tegap,
tinggi, dan pasti nantinya akan berpisah dengan keluarga besar, kebanyakan dari
mereka dibenci oleh masyarakat serta menjadi olok-olok dan umpatan masyarakat,
dsb.
Oleh karena itu angan-angan
saya itu pun terputus dan berpindah hendak menjadi seorang tokoh pahlawan modern
di era globalisasi sekarang ini yakni ingin menjadi seorang Guru di bidang
Pendidikan Agama Islam (PAI), karena saat itu saya sedang menempuh pendidikan
di tingkat MTsN yakni sebuah sekolah Agama di Kabupaten Aceh Tengah bernama
MTsN 1 Takengon, salah satu madrasah favorit yang ada di Kabupaten Aceh Tengah.
Seorang Guru akan dikenal
dan dinilai baik di mata masyarakat khalayak ramai, sebab sosok seorang Guru
adalah manusia yang akan banyak membuat serta membentuk generasi-generasi penerus
bangsa dan negara yang berkualitas, cemerlang, kreatif, inovatif, dan produktif.
Namun sayang amat
disayangkan ternyata cita-cita itu hanya bertahan sampai saya duduk di kelas 2
SMA, ketika saya kelas 2 SMA kemudian saya berniat sekali untuk menjadi seorang
Pendakwah sebab ayah saya dan keturunan dari pihak ayah saya adalah keturunan
ustad dan ulama di Kabupaten Aceh Tengah, oleh karenanya saya ingin sekali
menjadi seperti mereka. Lalu saya belajar dan terus belajar dengan giat di
bidang itu saat di SMA yakni di SMA N 3 Takengon, dan saya pun bertekad untuk nantinya
ketika ada pengiriman ke Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Kabupaten Banda
Aceh saya sangat ingin mengambil mata kuliah jurusan Dakwah, yaitu dipilihan
pertama mengambil jurusan Manajemen Dakwah dan pilihan kedua mengambil mata
pelajaran dijurusan Bimbingan konseling Islam.
Namun ayahanda saya berkata
lain beliau menginginkan agar saya anaknya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil
di bidang peternakan sekaligus bisa menjadi wirausahawan di bidang peternakan
sebagai salah satu pekerjaan sampingan saya nantinya ketika sudah menyelesaikan
pendidikan Sarjana Peternakan. Ayah saya memberikan motivasi yang begitu indah
untuk saya dan sampai sekarang masih teringat di benak pikiran saya, motivasi
itu ialah :
“Selama Perut manusia masih menghadap
kedepan maka selama itu pula manusia akan selalu dan senantiasa membutuhkan
makanan terutama protein-hewani untuk bertahan hidup dan berkembang”.
Tapi di dalam hati saya ini
masih terbesik berat dan besar sekali tekad untuk hendak menjadi seorang Pendakwah
terkenal, namun ayah saya senantiasa kembali dan selalu memberikan berbagai macam
motivasi, motivasi yang membuat hati saya yakin terhadap nasehatnya itu,
motivasi yang kedua yaitu :
“Seorang Pendakwah yang pendidikannya hanya
semata-mata dakwah maka dia hanyalah seorang Pendakwah yang biasa-biasa, sebab
memang hanya itulah kegiatan rutinitas yang mereka lakukan dan mereka pelajari
setiap saat, tapi pendakwah yang luar biasa, adalah mereka yang berpendidikan
umum namun dia bisa menjadi seorang Pendakwah”.
Ucapan Ayah saya itu masih belum
selesai sampai disitu, dia pun kembali melanjutkan perkataannya, yakni :
“Dirimu akan di pandang sebagai pendakwah yang
luar biasa, ketika dirimu juga mengerti pendidikan-pendidikan lainnya,
khususnya di bidang peternak, pertanian, komputer, bisnis dan sebagainya. Dengan
beternak juga kita bisa lebih mensyukuri nikmat dan karunia yang diberikan
Allah SWT kepada kita, dan sarjana peternakan itu adalah orang-orang pilihan Tuhan
yang sayang dan mencinta semua makhluk Allah SWT bukan hanya manusia tapi juga
cinta dan sayang kepada makhluk lainnya terutama kepada hewan dan
tumbuh-tumbuhan”.
Dari situlah saya kemudian
bertekad bulat ingin menjadi seorang sarjana peternakan, yang sayang dan cinta kepada
sesama makhluk Tuhan YME (
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Tanah, Air, Cahaya, Udara, dsb). Beberapa
waktu kemudian saya pun kemudian mengikuti jalur penseleksian/pengiriman
melalui jalur SNMPTN jalur seleksi pertama di Universitas kebanggaan “Jantung
Hati Rakyat Aceh”, yakni Universitas Syiah Kuala universitas berakreditas
A, dan letaknya di Aceh yaitu tempat dan tanah lahir Ayah saya sebab itu juga saya
memilih jurusan peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Sebagai
pilihan pertamanya dan mengambil jurusan statistik di pilihan kedua. Setelah
melalui berbagai penseleksian ternyata saya pun dinyatakan lulus seleksi.
Beberapa hari kemudian saya
pun melengkapi data-data untuk registrasi dan semuanya sudah selesai, akhirnya
saya pun dinyatakan resmi menjadi mahasiswa di Prodi Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala, sebagai buktinya saya telah memiliki KTM
(Kartu Tanda Mahasiswa) di Unsyiah. Saat ini saya amat teramat senang sekali
karena sudah dipertemukan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa dengan teman-teman
baru yang begitu baik hati serta dosen-dosen yang profesional. Saya bersyukur
karena berkat motivasi dan nasehat dari seorang ayah, dan dukungan besar baik
moriil maupun materiil dari seorang ibu saya pun bisa lulus dan menjadi seorang
mahasiswa di Unsyiah ini, saya sangat berterima kasih terhadap ayah saya, dan
sampai saat ini motivasi-motivasi itu Insya Allah masih melekat dan teringat kuat
di benak pikiran saya.
Banda Aceh, 12 Oktober 2016
Penulis
Khairu Hasliansyah
Komentar
Posting Komentar